__**tinggalkan komenmu**__

Senin, 12 Januari 2009

Pencahayaan, Speed, Diafragma & ISO

Pencahayaan

Pencahayaan atau exposure adalah terang tidaknya cahaya yang diperbolehkan masuk, intensitas (diatur oleh bukaan lensa) dan durasi (diatur oleh shutter speed) cahaya yang masuk dan mengenai film.
Film dengan ASA ( ISO ) tinggi, memerlukan sedikit cahaya untuk menghasilkan gambar yang jelas. Sebaliknya, film dengan ASA rendah memerlukan banyak cahaya uantuk menghasilkan gambar yang jelas.
Exposure diukur oleh alat yang disebut light-meter. Jika light-meter menunjukkan kekurangan cahaya, maka kita bisa memperkecil bukaan diafragma atau memperlambat shutter speed. Sebaliknya, jika light meter menunjukkan kelebihan cahaya maka kita bisa memperbesar bukaan diafragma atau mempercepat shutter speed.


Overexposure
Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu banyak. Gambar yang dihasilkan akan terlalu terang.

Underexposure
Merupakan keadaan dimana jumlah cahaya yang masuk terlalu sedikit. Keadaan ini menghasilkan gambar yang gelap.


Speed Cepat

Nah kalo kamu ingin memotret benda yang bergerak dengan cepat, misalnya foto mobil yg bergerak dan ingin tuh objek itu benar-benar keliatan diam, itu harus diatur shutterspeed secepat mungkin. Misalnya setting shutterspeed 1/2000 detik atau mungkn 1/4000 detik, selanjutnya yang harus dilakukan adalah mengatur diafragma agar indikator eksposure tetap berada di tengah.

Speed Lambat

sendangkan kalo mo buat efek “Panning” (foto benda bergerak yang dengan background yang ikut seakan bergerak), kita harus membuka kamera lebih lama sekitar 1/30 detik atau mo coba 1 detik . tinggal diikutin gerakan objeknya.

Diafragma (Bukaan Lensa )
Diafragma atau bukaan fungsi utamanya untuk mengatur intensitas cahaya yang masuk. yg punya DSLR tinggal buka tuh lensa liat aja dech pasti ada di belakang lensa. puter puter bisa lebih lebar atau lebih sempit.

yg umum sih angkanya f/2, f/2.8, f/4, f/5.6, f/8, f/11, dan f/16, dan seterusnya dan sebagainya
Bukaan_diafragma.


Rumus nih
Semakin kecil angka diafragma, maka bukaan yang dihasilkan akan semakin lebar (cahaya yang masuk semakin banyak ) dan berlaku kebalikannya

Bukaan Besar

Bukaan diafragma yang besar digunakan untuk menghasilkan foto dengan subjek yang tajam dengan latar belakang blur ( biasanya )

Bukaan Kecil
Bukaan kecil akan menghasilkan gambar yang tajam mulai dari foreground hingga background. Bukaan kecil biasanya digunakan dalam pemotretan landscape yang memang membutuhkan detail dan ketajaman di seluruh bagian foto.

ISO or ASA

Terakhir nih kalo sudah bisa kombinasi shutterspeed dan diafragma, maka kombinasi selanjutnya ditambah dengan ISO.
studycsenya misalkan mau motret di ruangan atau saat malam dah pasti cahaya kurang, ente tinggal atur bukaan besarnya , agar indikator eksposure tepat di tengah hanya mendapat shutterspeed 1/5 detik yang sangat rawan akan blur atau shake. Padahal kita tidak boleh kehilangan momen. Tidak dapat juga menurunkan speed agar tidak blur, karena foto akan menjadi under eksposure alias gelap.Solusi dari masalah ini adalah menaikan ISO. Jika sebelumnya setting ISO 200, naikan menjadi ISO 400, 800, 1000, dst. Tergantung kebutuhan. ISO yang tinggi berarti menambah kemampuan kamera menangkap cahaya. Speed yang tadi hanya 1/5 bisa menjadi 1/60 detik dengan menaikan ISO. biasanya sih efek samping dari menaikkan adalah munculnya bintik-bintik pada foto, (noise atau grain).

Depth of field

Depth of field adalah jumlah jarak antara subjek yang paling dekat dan yang paling jauh yang dapat muncul di fokus tajam sebuah foto. Misalnya, jika kita memotret pohon-pohon yang berdiri bersaf-saf, maka yang akan tampak pada foto yang telah dicetak adalah beberapa pohon di depan tampak jelas kemudian makin ke belakang makin kabur.

Depth of field sangat tergantung pada:
Diafragma. Semakin kecil bukaan diafragma, semakin besar depth of field yang dihasilkan. Bukaan penuh akan menghasilkan depth of field yang sangat dangkal.
Jarak fokus lensa (focal length). Semakin panjang focal length,semakin sempit depth of field. Maka dari itu, lensa wide angle memiliki depth of field yang sangat besar.
Jarak pemotretan. Semakin dekat jaraknya, semakin sempit depth of field yang dihasilkan.

translate

Powered By Blogger

LINK

Photobucket
Powered By Blogger